Bayangkan kalian tinggal di tempat yang tak pernah tersentuh hujan, atau
begitu dingin hingga percikan air berubah menjadi es dalam sekejap.
Bayangkan kalian tinggal di pegunungan yang sangat tinggi hingga
bernafas saja sulit karena kadar oksigen sangaat tipis. Manusia telah
membangun kota di tempat-tempat se-ekstrem itu, dan masih tinggal di
sana.
1. Miskin Matahari, Longyearbyen di Norwegia
2. Kering: Afrika
Gurun Atacama yang tandus dibalik Pelabuhan Arica luar biasa kering
sampai-sampai mayat pun tidak membusuk di dalam pasirnya yang kaya akan
garam -mayat-mayat itu hanya akan berubah perlahan menjadi mumi yang
keriput. Pada tahun 1868, gempa bumi dan tsunami menghancurkan kota ini,
namun saat ini, meski kondisinya tetap menyedihkan, sekitar 200.000
orang tinggal di sana.
Arica merupakan kota paling kering di dunia, meskipun bukan tempat yang
paling kering di dunia. Arica adalah kota pelabuhan, dan sekalipun
hampir tidak pernah turun hujan dari langit, Arica tetap memiliki
tingkat kelembaban yang cukup tinggi dan sering tertutup oleh awan.
Namun, walaupun udara cukup lembab, kelembaban ini tidak cukup untuk
sampai ke tanah dalam bentuk hujan. Gurun Atacama yang berada di
sekitarnya akan menghilangkan kelembaban dari udara dan awan tersebut
dan hanya membawa udara kering ke gurun. Beberapa tempat di gurun ini
bahkan tidak pernah menerima hujan selama lebih dari 500 tahun!
3. Dingin: Archangelsk
Di utara Rusia, pelabuhan Archangelsk adalah tempat tinggal 400.000
orang yang selalu menggigil. Di musim dingin, udara sangat menusuk
tulang, sehingga memakai kacamata tidaklah bijaksana karena benda itu
akan melekat ke wajahmu karena membeku. Pada abad pertengahan,kota ini
adalah pelabuhan utama di Rusia-walaupun di luar musim panas yang
singkaat, laut yang membeku membuat kapal laut terjebak di pelabuhan.
4. Tinggi: Potosi
Kota tertinggi di dunia adalah Potosi di Bolivia, terletak pada
ketinggian 4.000 meter. Kadar oksigen sangaat tipis sehingga para
pendatang baru mengalami sesak nafas. Namun pada tahun 1546, kandungan
perak ditemukan dan para penambang menambah populasi.
Tahun 1545 merupakan masa jaya Potosi, yaitu masa di mana Diego Gulpa
menemukan batuan perak di Cerro Rico, atau disebut juga Mount of Riches.
65 tahun setelah masa jaya, jumlah populasi Potosi meningkat dari 3.000
menjadi 160.000 orang. Kota Potosi dihuni oleh orang para imigran yang
dipekerjakan untuk menambang perak. Setidaknya terdapat 13.500 orang per
tahun yang menghilang saat menambang perak.
Di balik kota yang kaya akan perak, Potosi menyimpan cerita menyedihkan.
Kekayaan perak yang jumlahnya sampai ribuan ton tersebut ditukar dengan
jutaan nyawa para pekerjanya.
5. Terpencil: Iquitos
Iquitos di Peru adalah kota yang paling sulit dikunjungi. jauh di
pedaaman hutan hujan, kota ini tak bisa dicapai melalui jalan darat, dan
pengunjung harus menyusuri sungai Amazon dengan perahu atau pesawat
kecil. Distrik Belen di Iquitos dianda banjir tiap tahun, sehingga
rumah-rumah selalu tergenang air dan produk lokal dijual di pasar apung.
No comments:
Post a Comment