Vaksin
virus, internet, hingga robotika adalah hasil yang bisa dicapai berkat
adanya sains. Tak hanya lahir dari algoritma yang dituangkan di atas
kertas saja, hasil positif tersebut juga melewati sebuah proses bernama
eksperimen. Jika saja para ilmuwan malas membuktikan hasil hipotesa
mereka lewat serangkaian pengujian, mungkin saja peradaban kita tidak
mencapai level yang sekarang ini.
Dalam
sejarahnya dunia eksperimental diwarnai dengan berbagai hal. Termasuk
salah satunya adalah fakta jika tidak semua eksperimen adalah proses
yang nyaman dan mudah. Banyak di antaranya malah cenderung mengerikan.
Namun berkatnya, kita bisa menemukan hal-hal baru yang mencengangkan.
Nah, apa saja sih eksperimen sains paling mengerikan yang pernah
dilakukan? Simak ulasannya 5 Eksperimen Sains yang Sangat Mengerikan seperti yang dilansir dari boombastis.
The Human Cyborg
Beberapa
waktu lalu redaksi Boombastis pernah membahas tentang segala rupa
tentang Cyborg. Nah, salah satu orang yang paling berjasa di balik hal
tersebut adalah Professor Kevin Warwick. Berkat usahanya, dunia
artificial intelligence dan robotics berkembang pesat.
Salah satu eksperimen
paling kontroversial yang pernah dilakukannya adalah Warwick pernah
menanamkan chip dan deretan elektroda ke dalam tubuhnya sendiri.
Hasilnya sangat mencengangkan. Ia bisa melakukan hal-hal keren seperti
mampu mengontrol berbagai perangkat elektronik sampai mengakses sebuah
server internet. Percobaan ini sekaligus menjadikannya manusia Cyborg
pertama di dunia.
Weight of the Soul
Meskipun
kematian adalah yang menyeramkan, namun hal tersebut tak menghalangi
Dr. Duncan untuk bereksperimen dengannya. Duncan terkenal dengan
penelitiannya tentang roh. Meskipun eksistensi tentang roh ini masih
jadi perdebatan, tapi Duncan menyimpulkan kalau benda gaib ini memang
benar ada.
Duncan
pernah membuktikannya dengan meneliti 6 orang yang akan meninggal.
Tubuh si obyek ini kemudian ditimbang sebelum dan sesudah mati. Ternyata
beratnya berkurang sebanyak 21 gram. Hal ini membuktikan kepada dunia
kalau roh ternyata ada dan bahkan mempunyai berat.
Ape and Child
Penelitian
ini sebenarnya bukan sesuatu yang mengerikan, malah cenderung konyol
dan mengada-ada. Bagaimana tidak, untuk mengobati rasa penasaran apakah
kera mampu berkembang sebaik manusia ilmuwan bernama Dr Kellogg
melakukan eksperimen aneh. Ia merawat anaknya beserta seekor simpanse
kecil dengan memperlakukan keduanya sama persis.
Dilihat
dari ciri fisik, DNA dan organ simpanse sangat identik dengan manusia.
Hal ini pun merujuk ke hasil yang ternyata sangat mengejutkan. Siapa
yang menyangka jika si bayi simpanse berkembang lebih baik dari pada
anaknya sendiri. Namun untuk aspek penguasaan bahasa, bayi simpanse ini
kalah telak.
Head Transplant
Beberapa
waktu lalu sempat heboh pemberitaan tentang dokter yang
mentransplantasi tangan ke kaki seorang pasien. Tujuannya sendiri agar
tangan bisa dikembalikan ke asalnya. Terdengar sangat mengerikan sih,
tapi soal transplantasi tidak ada yang lebih mengejutkan dari apa yang
dilakukan oleh ilmuwan bernama Robert White.
Ia
melakukan transplantasi kepala dengan obyek dua ekor monyet. Hasilnya
juga bisa dibilang cukup berhasil lantaran si monyet yang tertukar
kepalanya ini bisa merasakan hampir seluruh inderanya. Namun dua hari
kemudian kedua obyek ini meninggal dunia.
Salah
satu penelitian iseng yang mengerikan juga dilakukan oleh ilmuwan asal
Rusia bernama Vladimir Demikhov. Ia melakukan cangkok kepala seekor anak
anjing ke punggung anjing berjenis German Sheperd.
Setelah proses penyambungan yang rumit dan memakan waktu berjam-jam, anjing aneh ini pun tetap hidup.
Kedua
kepalanya juga bisa berfungsi seperti biasanya baik makan dan minum.
Keduanya hidup cukup lama sebelum akhirnya mati karena gangguan syaraf.
Meskipun
terkesan ngeri dan sadis, tidak bisa disangkal kalau deretan penelitian
di atas berhasil membuka pengetahuan baru. Salah satunya adalah
kenyataan kalau sebenarnya monyet pun bisa sangat pintar kalau mendapat
perlakuan seperti manusia. Sebelumnya kita kita tidak akan pernah
menyangka, bukan?
No comments:
Post a Comment