10 adat pernikahan teraneh di dunia – Menikah memang memiliki segala persiapan yang harus dijalankan dengan sempurna. Selain menyiapkan gaun pengantin, kedua mempelai juga harus menjalani berbagai ritual menjelang maupun pasca pernikahan sesuai tradisi dan adat setempat. Semua tradisi ini memiliki tujuan yang baik meski dibungkus dengan cara yang unik dan aneh.
Berikut adalah 10 adat pernikahan teraneh di dunia :
10. Dilarang Memakai Kamar Mandi
Bagi yang menikah, sebaiknya menahan keinginannya untuk ke kamar mandi setelah menikah. Terbilang sangat aneh, karena pengantin yang telah menikah tidak boleh menggunakan kamar mandi selama 3 hari 3 malam. Tradisi ini dilakukan oleh komunitas Tidong, di Malaysia.
Menurut kepercayaan komunitas Tidong, bagi pengantin yang melanggar tradisi ini dengan tetap menggunakan kamar mandi dalam 3 hari awal pasca upacara pernikahan akan mengalami nasib buruk dan celaka, mulai dari kehilangan anggota keluarga, perceraian, hingga kemandulan.
9. Membuat gaduh di rumah pengantin
Perancis adalah kota romantis yang merupakan kota nomer satu tujuan wisata di dunia. Selain spot-spot indah dan menara Eiffel, tradisinya juga tak kalah menarik. Bagi pasangan pengantin yang baru menikah, semua tamu dan keluarga akan diundang ke rumah dimana mempelai tersebut akan tinggal.
Nah, di sinilah keributan itu bermulai. Semua tamu undangan akan memukul-mukul panci, penggorengan dan membuat suara kegaduhan apa saja untuk merayakan pernikahan tersebut agar lebih meriah. Tradisi ini disebut Charivari dan telah dilakukan sejak zaman pertengahan. Hingga saat ini, masih ada yang tetap menjunjung tinggi dan melaksanakan tradisi tersebut.
8. Sawer ala Bule
Tradisi sawer di Indonesia memang sudah sangat biasa dan lazim dilakukan. Namun bedanya, jika tradisi sawer di Indonesia biasanya dilakukan saat penyanyi dangdut bernyanyi di panggung, tradisi sawer ala bule dilakukan justru saat resepsi pernikahan.
Saat resepsi pernikahan, mempelai pria akan membawa apron (rok wanita) dan berkeliling pada para tamu. Bagi tamu yang memberi uang saweran di apron tersebut, maka berhak untuk mendapatkan kesempatan berdansa bersama mempelai wanitanya.
7. Menculik Mempelai Wanita
Tradisi ini cukup menggelitik. Pasalnya, menculik mempelai wanita dan melakukan kawin lari yang merupakan hal tidak sah di beberapa tradisi justru merupakan hal yang sah bagi mempelai pria di dalam tradisi Gipsy dan Romani. Jika pengantin pria berhasil menculik wanita yang masih sendiri dan menahannya selama 2 sampai 3 hari, maka ia dianggap sudah menjadi istri si penculik secara sah dan resmi.
Tradisi ini juga ada di Indonesia. Suku Sasak yang merupakan penghuni asli pulau Lombok juga melakukan tradisi serupa yakni menculik calon mempelai wanita dan menahannya selama satu minggu guna melindungi kehormatan sang gadis. Namun tradisi ini tidak sembarangan, untuk menculiknya, dicari hari dan tanggal baik, serta kedua keluarga sudah sama-sama tahu dan menyetujui ritual penculikan ini.
6. Memecahkan piring
Entah dari mana muasal tradisi ini, namun tradisi ini terbilang aneh. Pengantin yang telah melaksanakan upacara pernikahan dan telah menjadi suami istri secara sah kemudian akan mendapat kesempatan untuk memecahkan piring yang telah disiapkan para tamu. Piring-piring dengan jumlah banyak tersebut dipecahkan dan dibersihkan sendiri oleh kedua pengantin.
Bukannya tanpa tujuan, tradisi memecahkan piring ini dipercaya dapat menghindarkan nasib buruk. Suara piring-piring yang dipecahkan tersebut dilambangkan sebagai gangguan-gangguan dalam rumah tangga yang akan dijalani. Dengan menyediakan dan mendukung pengantin dalam memecahkan barang pecah belah tersebut, pertanda para tamu mendukung pasangan tersebut agar bebas dari hambatan dalam kehidupan setelah pernikahan sekaligus mendoakan kebaikan bagi keuda pengantin yang baru menikah tersebut.
5. Ritual Menangis Pengantin Wanita
Pernikahan sejatinya merupakan hari bahagia, namun tak jarang peristiwa bahagia ini berurai air mata haru dan sukacita. Namun apa jadinya jika mempelai wanitanya menangis tanpa henti hingga satu jam lamanya? Di Cina, kaum minoritas Tuija melakukan ritual aneh yakni menangis saat hari pernikahan.
Dalam tradisi ini, pengantin wanita akan menangis selama satu jam lamanya tanpa henti. Sepuluh hari setelah hari pernikahan, pengantin wanita akan menemui ibunya untuk menangis bersama yang kemudian disusul oleh kerabatnya dan bergabung dengan mereka.
4. Memukuli kaki pria
Kebudayaan korea akhir-akhir ini sering menjadi topic pembicaraan dimana-mana seiring munculnya Hallyu alias demam korea alias Korean Fever. Selain makanan khas, tradisi pernikahannya pun sangat khas. Dalam tradisi memukuli kaki ini, pengantin wanita diperbolehkan memukuli kaki suaminya.Namun tidak boleh dilakukan sembarangan.
Prosesi ini menggunakan ikan yang bernama Yellow Corvina sebagai tongkat pemukulnya. Tujuannya agar si pengantin pria lebih kuat dan siap untuk menghadapi malam pengantin nanti. Wah, kalau di Indonesia, pengantin prianya minum jamu supaya kuat, di Korea malah dipukuli kakinya biar kuat.
3. Melompati sapu
Melompati sapu bagi pengantin di berbagai tradisi di berbagai negara dipercaya dapat menjauhkan dari nasib buruk. Kedua mempelai melompati sapu pertanda permulaan baru dan siap meninggalkan masa lalu. Serta merupakan lambang penghormatan bagi para leluhur dan penggabungan dua keluarga.
2. Memakai cincin nikah di jari kaki
Cincin nikah merupakan salah satu elemen penting dalam pernikahan. Karena melambangkan komitmen dan kesiapan dari calon pengantin. Umumnya, cincin pengantin digunakan di jari manis baik tangan kiri bagi mempelai pria mapun wanita karena di dalam jari itu ada vena amoris, yakni pembuluh darah yang terhubung langsung dengan jantung. Ada pula yang memakai cincin nikah di jari tangan sebelah kanan karena tangan kanan adalah tangan tradisional untuk saling membuat janji.
Namun lain halnya dengan tradisi memakai cincin di tangan, tradisi Hindu justru mewajibkan mempelainya tidak mengenakan cincin nikah di jari manis. Tradisi ini disebut Bichiya, yakni memakai cincin nikah tidak di jari tangan melainkan di jari kaki. Tradisi Hindu ini mengharuskan mempelai wanitanya memakai cincin nikah di jari kaki sebelah kiri. Cincin biasanya terbuat dari perak dan hanya boleh digunakan bagi mereka yang telah menikah.
1. Menikahi binatang
India memang terkenal sebagai “the land of thousands gods” alias negeri seribu dewa. Pohon, gedung, hewan dan banyak benda lainnya dianggap sakral serta memiliki kekuatan tertentu. Kepercayaan inipun menjalar ke berbagai tradisi dan ritual penting yang harus dilakukan sebelum melaksanakan beberapa acara tertentu, salah satunya adalah dengan menikahi binantang. Tradisi menikahi binatang di beberapa daerah di India dipercaya dapat membantu menjauhkan godaan dari makhluk halus.
Karena menurut kepercayaan tersebut, jika bayi wanita dilahirkan dengan akar gigi di bagian atasnya, maka kemungkinan besar ia akan dimangsa oleh hewan buas seperti harimau dalam waktu dekat karena para hantu tidak menyukainya. Nah, untuk itulah seorang gadis harus dinikahkan dengan binatang terlebih dahulu sebelum menikah dengan pengantin prianya. Namun pernikahan dengan binatang tersebut tidak seseram kedengarannya, karena pernikahan tersebut hanya dilaksanakan secara simbolis saja.
No comments:
Post a Comment